Tag
|
Ind1
|
Ind2
|
Isi
|
001
|
|
|
INLIS000000000005604
|
005
|
|
|
20231024052509
|
008
|
|
|
231024################|##########|#|##
|
035
|
#
|
#
|
$a 0010-0322001001
|
082
|
#
|
#
|
$a (R)2022 LKKP-TKM 818
|
084
|
#
|
#
|
$a (R)2022 LKKP-TKM 818 HAR a
|
100
|
1
|
#
|
$a HARUNA, Hasrul
|
245
|
1
|
#
|
$a Analisis Pengendalian Kualitas Gula Kristal Putih di PT. Perkebunan Nusantara XIV Unit Pabrik Gula Camming : $b Kuliah Kerja Praktek /$c Hasrul Haruna (19TKM366)
|
250
|
#
|
#
|
$a 2022
|
260
|
#
|
#
|
$a Makassar :$b Politeknik ATI Makassar-Teknik Kimia Mineral,$c 2022
|
300
|
#
|
#
|
$a xii, 153 halaman : $b gambar; tabel ; $c 20x28,5 cm$e Lampiran
|
520
|
#
|
#
|
$a Proses pengolahan tebu menjadi gula dimulai dengan penimbangan tebu lalu masuk ke cane yard. Di cane yard tebu di bongkar dari alat angkutnya sebelum masuk ke cane table. Tebu pada cane table masuk ke cane carrier lalu masuk ke cane leveler agar tebu tidak menumpuk saat di cane cutter. Di cane cutter 1 dan 2 tebu di cacah dan masuk ke HDHS. Setelah di HDHS, tebu di angkut menggunakan cane elevator menuju ke stasiun gilingan. Tebu menuju gilingan I hingga gilingan IV. Nira hasil stasiun gilingan akan menuju stasiun pemurnian. Sedangkan ampas hasil gilingan akan menuju stasiun boiler. Di stasiun pemurnian dilakukan pemisahan kotoran yang terdapat pada nira sebanyak-banyaknya tanpa merusak gula (sucrose) maupun gula reduksi. Di awali dengan penyaringan untuk memisahkan ampas halus. Kemudian dilakukan penimbangan nira mentah. Setelah penimbangan dilanjutkan dengan pemanasan pertama di Juice Heater 1 sampai temperature 70-75°C. Lalu proses defekasi dan sulfitasi. Proses defekasi dilakukan 2 kali. Proses defekasi pertama dengan penambahan kapur sampai pH 7,2 – 7,4. Sedangkan proses defekasi kedua juga dilakukan penambahan susu kapur hingga pH mencapai 8,5. Setelah itu masuk ke tanki sulfitasi, 149 suhu dinaikkan ke titik didih 100°C. Kemudian menuju ke Juice Heater 2 dipanaskan hingga temperature 105-110°C, bertujuan untuk selain membunuh mikroba juga untuk mempermudah proses pengendapan pada door clrifier. Lalu , dari Juice Heater 2 menuju ke Flash Tank kemudian ke snow balling tank untuk penambahan flokulan. Proses kemudian berlanjut ke DC (Door Clarifier) yang ditujukan sebagai tempat pengendapan. Hasil akhir dari door clrifier ialah dihasilkannya nira encer dan nira kotor. Nira encer akan masuk ke penguapan. Sedangkan nira kotor akan menuju tangki nira kotor yang selanjutnya akan dipompa menuju Rotary Vacum Filter (RVF). Stasiun penguapan bertujuan untuk menghilangkan/menguapkan air yang terdapat dalam nira jernih. Walaupun ada enam buah badan evaporator, namun hanya lima badan saja yang di gunakan. Satu badan evaporator dijadikan cadangan. Stasiun masakan juga disebut dengan stasiun kristalisasi yang dimana nira kental yang telah diuapkan akan dikristalkan sehingga menjadi gula. PG Camming menggunakan masakan 3 tingkat (A, C, dan D). Untuk keperluan masakan/kristalisasi menggunakan 6 pan masakan dengan rincian 4 buah untuk masakan A, 1 buah untuk masakan C dan 1 lagi Untuk masakan D. Stasiun putaran, bertujuan untuk pemisahan kristal gula dan non-kristal. Pada Pan A menggunakan alat High Grade Fugal (HGF), sedangkan untuk masakan C dan masakan D menggunakan 150 Low Grade Fugal (LGF). Gula produk yang dihasilkan pada stasiun putaran akan masuk ke talang goyang kemudian menuju sugar bin dan dikemas. Di Pabrik Gula Camming pengemasan dilakukan dengan karung zak dengan berat 50 kg netto.
|
650
|
#
|
4
|
$a Laporan Praktek TKM 2022
|
856
|
#
|
#
|
$a OPAC (Rak LKKP TKM 2022)
|
990
|
#
|
#
|
$a 39/LKKP TKM 2022
|