02682 2200229 4500001002100000005001500021035002000036245020000056100003000256250000900286300007100295856005400366260007000420082002300490084002900513650002500542008003900567520180200606700001202408700001302420990001902433INLIS00000000000094220250509025716 a0010-12210001651 aUsulan Perbaikan Tata Letak Fasilitas Pabrik Pada Ruang Penggilingan dan Oksidasi Enzimatis PT. Perkebunan Tambi UP. Tambi :bTugas Akhir /cMuh. Syarif Hidayatullah (16TIA200); Arminas; Haruddin0 aHIDAYATULLAH, Muh. Syarif a2019 axi, 54 halaman :bTabel, gambar ;c20x29 cmebibliografi; lampiran aOPAC (Ruang Referensi - Rak Tugas Akhir TIA 2019) aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar - Teknik Industri Agro,c2019 a(R)2019 TA-TIA 818 a(R)2019 TA-TIA 818 HID u 4aTugas Akhir TIA 2019250509 | | |  aPengaturan tata letak pabrik merupakan masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industri meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan sederhana. PT. Perkebunan Tambi UP. Tambi merupakan salah satu perusahaan pengolahan teh hitam di Indonesia. PT. Perkebunan Tambi UP. Tambi memproduksi teh dalam jumlah yang relatif besar dan banyak menerima pesanan. Proses penggilingan dan oksidasi enzimatis dapat mempengaruhi kualitas teh yang akan di produksi. Penempatan fasilitas pada ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi pada proses pengolahan teh hitam. Penempatan mesin OTR dengan mesin Conveyor yang berjauhan menambah waktu proses oksidasi enzimatis yang mengakibatkan bubuk mengalami Over fermentasi, selain itu penempatan lokasi oksidasi enzimatis yang berdempetan dengan mesin Humidifier dapat mengganggu proses oksidasi karena bubuk akan menjadi lembab dan memudahkan pertumbuhan mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tata letak fasilitas pabrik supaya terbentuk pengaturan ruangan dan peralatan yang efisien dan efektif. Metode yang digunakan adalah Activity Releationship Chart dan Activity Releationship Diagram dengan pertimbangan Peta Proses Operasi serta lembar kerja diagram keterkaitan aktivitas yang dikonversikan ke Block Diagram, sehingga dapat mengetahui derajat keterkaitannya dan menentukan tata letak akhir ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh hasil tata letak baru dengan meminimalkan jarak perpindahan bahan baku/material dari jarak 61,45 m dengan waktu tempuh 1,67 menit pada ruang penggilingan dan oksidasi enzimatis berubah menjadi 53,95 m dengan waktu tempuh 0,42 menit dan menggunakan tipe tata letak berdasarkan aliran produksi.0 aARMINAS0 aHARUDDIN a39/TA TIA 2019