02682 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245018800056100003500244250000900279300005600288856002700344260006800371082002300439084002900462650002500491008003900516520190200555990001902457INLIS00000000000006820231028033902 a0010-02210000151 aPengaruh Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Terhadap Penurunan Konsentrasi Logam Besi di Air Sungai Cenranae Kabupaten Wajo :bTugas Akhir /cNur Pratiwi Harapanita Putri S (17TKM204)0 aNUR Pratiwi Harapanita Putri S a2020 axiii, 23 halaman :btabel; gambar ;c20,5 x 29,5 cm aOPAC (Rak TA TKM 2020) aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar-Teknik Kimia Mineral,c2020 a(R)2020 TA-TKM 818 a(R)2020 TA-TKM 818 NUR p 4aTugas Akhir TKM 2020231028 | | |  aNUR PRATIWI. 2020. Pengaruh Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Terhadap Penurunan Konsentrasi Logam Besi di Air Sungai Cenranae Kabupaten Wajo. Di bawah bimbingan HARTINI sebagai pembimbing I dan MONITA PASARIBU sebagai pembimbing II. Umumnya masyarakat tidak mengolah air buangan sebagai air limbah domestik terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Sehingga sangat berpeluang untuk mencemari lingkungan khususnya air sungai. Berbagai penelitian mengenai pengolahan air limbah yang murah dan efektif dilakukan untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Salah satunya dengan metode adsorpsi. Tanaman yang memiliki kemampuan mengadsorpsi logam berat adalah eceng gondok. Eceng gondok banyak terdapat di sekitar perairan sungai Cenranae. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh eceng gondok pada penurunan konsentrasi logam besi di air Kanal Cenranae Kabupaten Wajo. Jenis penelitian dalam bentuk eksperimental dan pengujian hasil sampel dilakukan menggunakan spektrofotometer. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 18 Agustus sampai dengan 18 September 2020. Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa pada titik I, II dan III air kanal mengandung logam besi sebesar 0,102 mg/L, 0,133 mg/L dan 0,095 mg/L. Air sampel diadsorpsi dengan eceng gondok masing-masing sebanyak 1 gram, 3 gram dan 5 gram. Sebelumnya adsorben eceng gondok diaktivasi menggunakan HNO3 0,1 M. Perendaman dilakukan selama 6 hari disertai analisis kadar logam besi menggunakan spektrofotometer setiap 3 hari. Hasil analisis menunjukkan kadar logam besi dalam setiap sampel yang telah diadsorpsi berkurang. Proses adsorpsi logam besi maksimal terjadi pada titik II dengan jumlah eceng gondok sebanyak 1 gram yaitu 0,108 mg/L sedangkan adsorpsi logam besi minimum terjadi pada titik I dengan jumlah eceng gondok sebanyak 1 gram yaitu 0,029 mg/L. Kata kunci: adsorpsi, eceng gondok, logam besi, limbah a79/TA TKM 2020