02866 2200229 4500001002100000005001500021035002000036245021400056100001700270250000900287300007300296856004500369260007000414082002300484084002900507650002500536008003900561520197200600700002002572700002502592990001902617INLIS00000000000067120241122035132 a0010-11210002241 aIdentifikasi Risiko dengan Penerapan Metode House of Risk (HOR) pada Departemen Pemeliharaan di PT. Indonesia Power PLTU Barru OMU :bTugas Akhir /cAhmad Safar (18TIA461); Muhammad Basri; Della Ginza Ramadhan1 aSAFAR, Ahmad a2021 axi, 49 halaman :bTabel, gambar ;c20,5x29 cmebibliografi; lampiran aOPAC (Ruang Referensi - Rak TA TIA 2021) aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar - Teknik Industri Agro,c2021 a(R)2021 TA-TIA 818 a(R)2021 TA-TIA 818 SAF i 4aTugas Akhir TIA 2021241122 | | |  aPT. Indonesia Power PLTU Barru OMU merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga uap mengunakan bahan bakar batu bara penyedia energi listrik dengan menggunakan beberapa mesin diantaranya boiler, turbin, generator dan kondesor. Permasalahaan utama yang terjadi di PLTU Barru yaitu keterlambatan pengiriman bahan baku mulai dari penyimpanan menuju bagian produksi dengan menggunakan conveyor mengalami kerusakan pada motor dan karet conveyor dan Kerugian lainnya terjadi disebabkan oleh salah satu mesin kondesor karena mengalami adanya kebocoran pada pipa kondesor sehingga tidak bisa melakukan kondesasi ke mesin boiler, yang mengakibatkan proses produksinya terhambat oleh sebab itu perlu adanya identifikasi risiko dengan menggunakan penerapan metode House of Risk (HOR). Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui risiko-risiko serta agen risiko yang dapat terjadi pada departemen pemliharaan, dan merancang strategi penanganan yang dapat digunakan untuk mengurangi timbulnya agen risiko. Dimana sampel yang saya gunakan 7 karyawan yang didasari dengan metode non probality sampling. Berdasarkan hasil penelitian Terdapat total 16 potensi risiko risk event dan risk event. Dengan House of Risk fase 1 didapatkan nilai ARP dari masing-masing agen risiko sehingga didapatkan agen risiko yang menjadi prioritas untuk diusulkan strategi penanganan, House of Risk fase 2 3 agen risiko dari HOR 1, diusulkan 6 strategi penanganan yang mungkin dilakukan dan setelah dihitung nilai ETD didapatkan 6 strategi penanganan dengan nilai efektifitas tertinggi yaitu membuat SOP untuk sistem komunikasi dalam perusahaan (PA1), Melakukan training rutin kepada semua pekerja (PA2), memberikan motivasi kerja kepada seluruh karyawan (PA3), Evaluasi Penerapan SOP pada perusahaan (PA4), Evaluasi perawatan setiap komponen pada mesin (PA5), membuat jadwal rutin pemeriksaan (PA6) dan dominan terpilih strategi mitigasi yaitu (PA5) Evaluasi perawatan setiap komponen pada mesin.1 aBASRI, Muhammad0 aDELLA Ginza Ramadhan a25/TA TIA 2021