01209 2200241 4500001002100000005001500021035002000036245002800056100000800084250002000092300004800112856001900160260004400179082001000223084001600233020002200249650003400271650001900305520057800324008004100902990001200943990001200955INLIS00000000000550120241202092209 a0010-03220008981 aJiwa yang Lapang /cA.K0 aA.K aCet. 1, Oktober a204 halaman :bgambar ;c15x17 cmeBiografi aOPAC (Rak 2.2) aJakarta :bElex Media Komputindo,c2015 a152.4 a152.4 A.K j a978-602-02-7510-9 4aemosi dan perasaan, psikologi 4aPembelian 2015 aManusia kadang hidup terlalu memaksa. Memaksakan pikiran. Memaksakan kehendak, memaksakan diri sendiri, memaksa orang lain. Tetapi karena itu manusia mudah menjadi stres. Manusia tidak sadar kalau telah berbuat melampaui batas yang telah ditetapkan oleh-Nya. Kita harus hidup dengan merasa cukup dan memiliki jiwa yang lapang. Jiwa yang bisa menerima segala sesuatu dengan seikhlas-ikhlasnya. Bukan berarti kita harus berusaha. Kita harus selalu bekerja dengan gigih dan berdoa dengan lebih gigih lagi. Setelah itu lapangkan jiwamu untuk menerima segala ketetapan dari-Nya.241202 g 0 ind  a58/P-15 a57/P-15