02423 2200205 4500001002100000005001500021035002000036245016800056100001700224250000900241300005000250856002700300260007000327082002300397084002900420600002500449008003900474520168500513990001902198INLIS00000000000055120220321014123 a0010-11210001041 aUpaya Meminimalisir Kecacatan Produk Kayu Moulding Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Pada PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Kab. Maros :bTugas Akhir /cIrna Yulinar0 aIRNA Yulinar a2021 axi, 59 halaman :bTabel, gambar ;c20,5x29 cm aOPAC (Rak TA TIA 2021) aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar - Teknik Industri Agro,c2021 a(R)2021 TA-TIA 818 a(R)2021 TA-TIA 818 IRN u 4aTugas Akhir TIA 2021220321 | | |  aPermasalahan yang terjadi pada perusahaan ini adalah adanya produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan konsumen seperti produk yang pecah (terpotong), pengerutan dan blusting. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan tingkat kerusakan produk pada proses produksi dan upaya dalam meningkatkan dan menjaga kualitas produk dengan menggunakan metode six sigma melalui siklus DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control). Hasil perhitungan pada tahap measure didapatkan nilai sigma sebesr 0,8 artinya nilai rata-rata sigma yang dihasilkan masih terbilang rendah dan semakin banyak defect yang terjadi terkhusus pada bagian proses produksinya dan memperoleh kemungkinan rata-rata kerusakan sebesar 743.778 DPMO untuk sejuta produksi. Pada tahap analyze menggunakan FMEA (Failure Mode Effect Analyze) ditemukan penyebab cacat pada produksi diantaranya penerangan ruangan yang tidak sesuai dengan standar, pisau mesin yang tidak berfungsi secara optimal, kurangnya pengetahuan operator dan pengaturan pada mesin jointer tidak tepat. Pada tahap improve dilakukan perbaikan terhadap proses yang memiliki nilai RPN tertinggi dimana pada tahap proses pemotongan memikiki nilai RPN sebesar 360 dan pada tahap penyambungan (jointer) memiliki nilai RPN sebesar 225 dan pada penyortiran bahan baku memiliki nilai RPN sebesar 224, maka diberikan sebuah usulan perbaikan pada masing-masing proses produksi. Pada tahap control diberikan sebuah pengawasan berupa mengadakan berbagai pelatihan untuk karyawan, mengoperasikan mesin sesuai dengan SOP, melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin secara berkala serta penempatan bahan baku pada lokasi yang strategis. a33/TA TIA 2021