02126     2200229   4500001002100000005001500021035002000036245013000056100001100186250000900197300006900206856008400275260007900359082002400438084003000462650002600492520126500518008003901783700002101822700003201843990002101875INLIS00000000000001420250408041334  a0010-12200000011 aRancang Bangun Mesin Pencetak Pakan Ayam Potong :bTugas Akhir /cHaruna (15TMIA015); Ratuhaji Ismail; Muh. Setiawan Sukardin0 aHARUNA  a2018  axii, 29 hlm :bTabel, gambar ;c20,5x28 cmebibliografi;lampiran  aOPAC (Ruang Referensi - Rak Tugas Akhir 2018 - Teknik Manufaktur Industri Agro)  aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar-Teknik Manufaktur Industri Agro,c2018  a(R)2018 TA-TMIA 818  a(R)2018 TA-TMIA 818 HAR r 4aTugas Akhir TMIA 2018  aHaruna. 2018. Rancang Bangun Mesin Pencetak Pakan Ayam Potong. Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro. Politeknik ATI Makassar. Dibimbing oleh Ratuhaji Ismail sebagai pembimbing I dan Muh. Setiawan Sukardin sebagai Pembimbing II.
Dalam budidaya unggas, pakan atau pellet atau makanan pada ayam potong merupakan bahan operasional tertinggi dalam kegiatan budi daya. Kendala yang terjadi saat ini pakan pabrik atau pellet pabrik sudah sangat mahal harganya. Sehingga akan memperkecil keuntungan yang di dapat. Melihat permasalahan di atas maka tugas akhir ini peneliti mengambil judul Rancang Bangun Mesin Pencetak Pakan Ayam Potong. Mesin ini dilengkapi motor bensin bertujuan untuk sistem penggerak penggiling sebagai transportasi utama yang berada pada wadah penampang dan menggerakkan screw. Adonan bahan pakan unggas terbentuk akibat dorongan sistem ulir dan plat berlubang berfungsi sebagai pencetak adonan merakit alat ini menggunakan sumber penggerak dari motor bensin dengan 5,5 PK, putaran 1988 rpm, dan rasio putaran gear box 1:30 dengan putaran pencetak 37 rpm. Dari pengujian yang dilakukan pada mesin pencetak pakan unggas dengan 3 kali pengujian dapat di ambil kapasitas rata-rata 17,16 kg/jam
Kata Kunci: motor bensin, pakan dan pencetak250408                |          | |  3 aISMAIL, Ratuhaji3 aSUKARDIN, Muhammad Setiawan  a239/TA TMIA 2018