02018 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082002300098084002900121100001300150245018900163250000900352260006800361300008200429650002500511700002500536700002500561520112600586856004501712990001901757INLIS00000000001313620241101040938 a0010-1124000006ta241101 | | |  a(R)2024 TA-TIA 818 a(R)2024 TA-TIA 818 SUL p0 aSULFIANI1 aPengendalian Persediaan Tepung Terigu Dengan Metode Min-Max Stock pada Usaha Atira di Kabupaten Pinrang :bTugas Akhir /cSulfiani (21TIA755); Widya Hastuti Afris; Rianti Indah Lestari a2024 aMakassar :bPoliteknik ATI Makassar-Teknik Industri Agro,c2024 axii, 39 halaman :bgambar; tabel; grafik ;c20,5x29 cmebibliografi; lampiran 4aTugas Akhir TIA 20241 aAFRIS, Widya Hastuti0 aRIANTI Indah Lestari aPengendalian persediaan adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap perusahaan dalam era globalisasi yang berkembang pesat saat ini, karena hal ini berdampak pada efisiensi biaya, kelancaran produksi, dan keuntungan perusahaan. US. Atira merupakan IKM yang memproduksi jenis makanan ringan yaitu bolu cukke, dadar belanda dan kue kering. Adapun bahan baku utama yang digunakan dalam produksi adalah tepung terigu, telur, gula pasir dan gula merah. Selama ini US. Atira melakukan perencanaan persediaan bahan baku hanya menggunakan perkiraan, tanpa adanya perencanaan yang tepat, sehingga masalah yang selalu dihadapi oleh US. Atira berakibat pada persediaan bahan baku tepung terigu yang menumpuk sebesar 36%. Karena itu perlu dilakukan pengendalian persediaan untuk meminimalisir penumpukan tepung terigu menggunakan metode min-max stock, dan didapatkan hasil safety stock sebesar 88,74 kg, minimum inventory sebesar 144,13 kg, maximum inventory sebesar 199,5 kg, reorder point sebesar 144,13 kg, order quantity sebesar 110,78 kg dan frekuensi pemesanan sebanyak 89 kali pemesanan sehingga persediaan dapat dikendalikan. aOPAC (Ruang Referensi - Rak TA TIA 2024) a67/TA TIA 2024