Cite This        Tampung        Export Record
Judul Analisis Kadar Hidrogen Sulfida (H2S) dalam Non Condensable Gas (NCG) PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong : Tugas Akhir / Sartika
Pengarang SARTIKA
Edisi 2021
Penerbitan Makassar : Politeknik ATI Makassar - Teknik Kimia Mineral, 2021
Deskripsi Fisik xi, 22 halaman : Tabel, gambar ; 20x29 cm
Subjek Tugas Akhir TKM 2021
Abstrak PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong merupakan salah satu perusahaan pembangkit listrik dengan menggunakan sumber daya alam panas bumi. Salah satu alat yang digunakan dalam pemisahaan uap dan brine yaitu scrubber. Dalam scrubber terdapat gas buangan yaitu NCG, Non condensable gas (NCG) adalah komponen alami dari fluida panas bumi dan merupakan gas yang tidak dapat di kondensasikan lagi, beberapa unsur yang terdapat dalam NCG yaitu Ar, O2, N2, CH4, CO2, NH3 dan H2S. Salah satu unsur yang terdapat dalam NCG yang berbahaya yaitu Hidrogen sulfida (H2S). H2S merupakan gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk, untuk menghitung kadar hidrogen sulfida dalam NCG, dengan penambahan seng asetat sebagai pengikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar H2S yang terkandung dalam NCG. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 31 Mei 2021. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dan data diperoleh dari pengujian pada unit 3 PT.Pertamina Geother
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai
Lokasi Akses Online OPAC (TA TKM 2021)

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
T218340081 (R)2021 TA-TKM 818 SAR a Baca di tempat Perpustakaan Politeknik ATI Makassar - Ruang Referensi Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000535
005 20220513042441
008 220513################|##########|#|##
035 # # $a 0010-1121000088
082 # # $a (R)2021 TA-TKM 818
084 # # $a (R)2021 TA-TKM 818 SAR a
100 0 # $a SARTIKA
245 1 # $a Analisis Kadar Hidrogen Sulfida (H2S) dalam Non Condensable Gas (NCG) PT. Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong : $b Tugas Akhir /$c Sartika
250 # # $a 2021
260 # # $a Makassar :$b Politeknik ATI Makassar - Teknik Kimia Mineral,$c 2021
300 # # $a xi, 22 halaman : $b Tabel, gambar ; $c 20x29 cm
520 # # $a PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong merupakan salah satu perusahaan pembangkit listrik dengan menggunakan sumber daya alam panas bumi. Salah satu alat yang digunakan dalam pemisahaan uap dan brine yaitu scrubber. Dalam scrubber terdapat gas buangan yaitu NCG, Non condensable gas (NCG) adalah komponen alami dari fluida panas bumi dan merupakan gas yang tidak dapat di kondensasikan lagi, beberapa unsur yang terdapat dalam NCG yaitu Ar, O2, N2, CH4, CO2, NH3 dan H2S. Salah satu unsur yang terdapat dalam NCG yang berbahaya yaitu Hidrogen sulfida (H2S). H2S merupakan gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk, untuk menghitung kadar hidrogen sulfida dalam NCG, dengan penambahan seng asetat sebagai pengikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar H2S yang terkandung dalam NCG. Penelitian ini di lakukan pada tanggal 3 Mei sampai dengan 31 Mei 2021. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dan data diperoleh dari pengujian pada unit 3 PT.Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan, didapatkan kadar hidrogen sulfide (H2S) yaitu, yaitu 0,216%, 0,215%, 0,309% , 0,313% dan 0,372%. Dari nilai yang didapatkan sudah mendekati standar kadar dari H2S yaitu 0,5%, dapat disimpulkan bahwa seng asetat dapat dijadikan sebagai adsorben untuk mengikat H2S dalam non condesabel gas dan kadar H2S masih dalam batas wajar karena tidak melebihi standar yaitu 0,5%.
650 # 4 $a Tugas Akhir TKM 2021
856 # # $a OPAC (TA TKM 2021)
990 # # $a 81/TA TKM 2021
Content Unduh katalog
 
Judul yang mirip